Senin, 17 Desember 2012

Metode Ilmiah Dalam Ilmu Antropologi

Metode Ilmiah Dalam Ilmu Antropologi 1. Metode Ilmiah dan Pengumpulan Fakta Metode ilmiah dalam suatu ilmu pengetahuan adalah segala cara yang digunakan dalam ilmu tersebut, untuk mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Untuk antropologi-budaya, tingkat ini adalah pengumpulan fakta mengenai kejadian dan gejala masyarakat dan kebudayaan masyarakat untuk pengolahan secara ilmiah. Dalam kenyataan, aktivitas pengumpulan fakta disini terdiri dari berbagai metode mengobservasi, mencatat, mengolah, dan mendiskripsikan. fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat yang hidup. Seluruh metode yang digunakan merupakan bidang deskriptif dari ilmu antropologi yang disebut etnografi.Contohnya: seorang peneliti dapat mengobservasi dan mendengar keterangan-keterangan dalam masyarakat X yang merupakan objek penelitiannya itu. Pada saat tertentu Ia mengobservasi seseorang yang memarahi saudara termudanya, sedangkan saudara itu diam tidak berani membantah. Kemudian ia mendengar dan informannya bahwa seseorang harus memberi hormat terlebih dahulu apabila ia menjumpais audara tertuanya di jalan. Dari berbagai keterangannya itu. Peneliti kemudian membuat suatu pernyataan deskriptif secara induktif dalam keterangannya yaitu “ dalam masyarakat X, seorang saudara tua dalam hubungan kekerabatan lebih tinggi kedudukannya dari pada saudara mudanya”. 2. Penentuan Ciri-Ciri Umum dan System Hal ini adalah tingkat dalam cara berpikir ilmiah yang bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan sistem dalam himpunan fakta yang dikumpulkan dalam suatu penelitian.Dalam ilmu-ilmua alam, penentuan ciri-ciri umum dan sistem dalam fakta-fakta alam dilakukan dengan cara mencari perumusan-perumusan yang menyatakan berbagai macam hubungan kovariabel(kalau suatu fakta berubah dengan cara tertentu, maka fakta lain yang berkaitan berubah juga) atau hubungan tersebut menimbulkan hubungan sebab-akibat. Dalam ilmu sosial, dan ilmu antropologi sebagian besar ilmu pengetahuan bersifat “pengertian” mengenai kehidupan masyarakat dan kebudayaan, namun ada pula pengetahuan yang berupa kaidah sosial. 3. Verivikasi Metode-metode verivikasi (pengujian) terdiri dari cara-cara menguji kaidah-kaidah atau memperkuat “pengertian” yang telah dicapai. Disini proses berpikir berjalan secara deduktif yaitu, dari perumusan -perumusan umum kembali ke arah fakta-fakta yang khusus. Dengan mempergunakan metode-metode kualitatif, ilmu antropologi mencoba memperkuat pengertiannya dengan menerapkan pengertian itu dalam kenyataan, yaitu pada beberapa masyarakat yang hidup, tetapi dengan cara mengkhusus dan mendalam. Tenaga Sarjana, Lembaga, Majalah, dan Prasarana Ilmu Antropologi Kehidupan Ilmiah Suatu cabang ilmu pengetahuan dikatakan hidup apabila para ahli dibidangnya melakukan kegiatan-kegiatan penelitian untuk memecahkan berbagai masalahnya. Lembaga-lembaga ilmiah biasanya memberi sokongan kepada para ahli yang melakukan proyek-proyek penelitian, dan seringkali lembaga-lembaga itu membiayai terbitnya majalah yang diperlukan untuk perkembangan suatu cabang ilmiah, karena disitulah para peneliti dapat mengumumkan hasil penelitiannya, dengan demikian para peneliti dapat memeriksa kebenaran hasil-hasil itu dan menjadikannya sebagai landasan untuk mengembangkan persoalan penelitian lebih lanjut. Para Tokoh Sarjana Antropologi Pada fase pertama perkembangannya, antropologi belum memilki tokoh -tokoh ahli, para tokoh antropologi fase kedua merupakan tokoh-tokoh ahli antropologi. Sebagai contoh Lewis Hendry Morgan, seorang sarjana hokum bangsa Amerika yang kemudian bekerja sebagai pengacara diantara paraindian di Amerika serikat. Para tokoh antropologi pada fase ketiga terutama berasal dari negara-negara mempunyai tanah jajahan.Salah satu tokohnya adalah B. Malinowski yang telah banyak buku antropologi tentang penduduk kepulauan Trobriand. Para tokoh antropologi dalam fase perkembangannya yang keempat, pada mulanya berasal dari Amerika Serikat. Dengan munculnya Franz Boas yang mula-mula adalah seorang ahli geografi bangsa Jerman, kemudian menjadi warga negara Amerika, dapat kita anggap sebagai tokoh ahli antropologi yang kemudian bercabang. Lembaga-lembaga dan Majalah-majalah Antropologi Salah satu majalah antropologi yang paling penting dna perlu dimiliki oleh tiap ahli antropologi atau tiap orang yang ingin menjadi ahli antropologi adalah Current Antrophology , yang diterbitkan oleh University of ChicagoPress. Majalah ini memuat perkembangan ilmu antropologi disebagian besar universitas dan pusat-pusat ilmiah terpenting diseluruh dunia. • Amerika adalah negara yang mempunyai lembaga, organisasi, dan perkumpulan antropoli, tiga yang penting diantaranya: 1. American Antroophological Association. Tempat para ahli Amerika dapat mengumpulkan dan saling mendiskusikan hasil satu sama lain. 2. American Assosiation of Physical Anthropology, yang menghimpun aktifitaspenelitian antropologi-fisik di Amerika, antara lain dengan menerbitkan majalah ilmiah American Anthropologist. 3. Universitas Yale di Kota New Haven mempunyai suatu lembaga bernama institute of Human Relations. • Lembaga-lembaga antropologi dari negara Inggris diantaranya: 1. Royal Anthropological Institute of Great Britain and Ireland. Sebuah lembaga yang didirikan pada abad ke 19 dan berpusat di London 2. International Africa Institute adalah lembaga yang berpusat diUniversitas Oxford, dan menggiatkan penelitian ilmu-ilmu sosial diAfrika. • Negara Jerman, Australia, dan Swiss juga merupakan negara-negara dimana terdapat lembaga-lembaga antropologi selain mengasuh suatu majalah ilmiah, juga telah berjasa dalam membiayai ekspedisi -ekspedisi ilmiah dimuka bumi, yaitu: 1. Deutsche Gesellschrafht fur Volkerkunde di Branus-schweig merupakan perkumpulan pusat untuk semua sarjana antropologi Eropa. 2. Frobenius Institute di Frunkfurt, selain telah membiayai berbagai ekspidisi ilmiah ke Afrika, Amerika Selatan, dan Indonesia. 3. Di Freibourg, Swiss, ada sebuah lembaga antropologi yang mula-mula didirikan oleh ahli antropologi berbangsa Austria, W. Schmidth yangdalam tahun 1942 setelah tentara Nazi Jerman menduduki Austria. • Selain lembaga di atas, masih ada lagi beberapa lembaga ilmiah di negaralain yang juga sangat penting kegiatan penelitiannya di bidang antropologi,yaitu: 1. I’nstitute d’Ethnologie di Paris 2. Miklukho-Maklai Institute of Ethnography di Uni Soviet 3. Institute Nacional de An thropologie e Historia di Meksiko. • Di Indonesia, pendidikan sarjana antropologi dilaksanakan di Jurusan.Antropologi yang sekarang terdapat di empat universitas, yaitu:Universitas Indonesia di jakarta, Universitas Padjadjaran Bandung,Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, dan Universitas Sam Ratulangi Di manado.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar